Samosir, Instrumentasi.com – Kantor DPRD Kabupaten Samosir tampak sepi, namun tetap dijaga ketat belasan personel TNI sejak empat hari terakhir. Penjagaan ini dilakukan sebagai bentuk antisipasi terhadap kemungkinan adanya aksi unjuk rasa buntut pernyataan sejumlah anggota DPR RI yang dianggap menyinggung masyarakat.
Seperti diketahui, pernyataan dan aksi joget anggota DPR RI di Gedung DPR memicu gelombang demonstrasi di berbagai daerah di Indonesia. Massa tidak hanya mendatangi kantor DPR RI, tetapi juga kantor DPRD provinsi hingga kabupaten.
Pantauan wartawan, Rabu (3/9/2025), situasi di Kantor DPRD Samosir masih relatif kondusif. Meski demikian, belasan anggota TNI berjaga di halaman kantor sejak pukul 08.00 hingga 18.00 WIB, dan bisa diperpanjang hingga malam hari bila situasi mengharuskan.
Seorang anggota TNI yang bertugas menyebutkan bahwa penempatan pasukan ini merupakan langkah antisipasi agar situasi tetap aman. “Sudah empat hari kami berjaga di sini,” ujarnya singkat.
Di dalam gedung DPRD, suasana juga terpantau lengang. Hanya beberapa pegawai yang hadir bersama sebagian kecil anggota dewan. Dari unsur pimpinan, Wakil Ketua DPRD Samosir, Osvaldo Simbolon, terlihat sedang bekerja di ruangannya.
Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Samosir, Parluhutan Samosir dari Partai Demokrat, tampak berdiskusi bersama Ketua Fraksi PDI Perjuangan, Edis Naibaho, dan Sekretaris Badan Kehormatan Dewan dari Partai Nasdem, Bilhem Sinaga.
Kepada wartawan, mereka menjelaskan bahwa Badan Kehormatan DPRD Samosir tengah mempersiapkan surat imbauan kepada seluruh pimpinan dan anggota DPRD. Surat itu berisi penegasan agar setiap anggota dewan mematuhi kode etik dan tata tertib DPRD, terutama dalam menyikapi situasi politik yang sedang berkembang.
Selain itu, di ruang Komisi III terlihat Marco Simbolon sedangkan Mian Fidelis Malau sedang berbincang dengan beberapa anggota TNI di luar gedung. Ia telah menunggu lebih dari empat jam untuk pelaksanaan rapat dewan pada hari tersebut. ( Hayun)
