Medan, Instrumentasi.com — Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) menyambut baik penggunaan teknologi pertanian presisi sebagai upaya meningkatkan produktivitas pertanian. Inovasi ini diharapkan mampu mengoptimalkan hasil panen, memaksimalkan efisiensi penggunaan sumber daya, serta meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan.
Hal tersebut disampaikan Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Provinsi Sumut, Effendy Pohan, saat menerima audiensi dari EBI Farm, sebuah perusahaan di bidang pertanian, di Ruang Rapat Sekdaprov Sumut, Lantai 9 Kantor Gubernur, Jalan Diponegoro No. 30, Medan, Selasa (17/6/2025).
Menurut Effendy, teknologi pertanian presisi sangat dibutuhkan untuk mendukung program ketahanan pangan yang tengah digalakkan pemerintah. “Dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan, Pemprov Sumut tentu sangat mendukung pemanfaatan teknologi pertanian presisi. Teknologi ini dapat dikembangkan di Sumatera Utara untuk meningkatkan hasil pertanian kita,” ujarnya.
Namun demikian, Effendy meminta agar pihak EBI Farm menyampaikan proposal resmi yang memuat skema kerja sama dan rencana bisnis terkait pemanfaatan teknologi tersebut. Ia juga membuka peluang untuk penerapan teknologi ini di sejumlah wilayah kabupaten/kota yang memiliki lahan pertanian strategis.
Dalam kesempatan itu, Pimpinan EBI Farm, Widjajanto, memaparkan konsep dan manfaat dari teknologi pertanian presisi yang mereka kembangkan. Ia menjelaskan bahwa teknologi tersebut telah diuji coba di beberapa negara dan terbukti mampu meningkatkan efisiensi serta produktivitas lahan.
Widjajanto menyampaikan ajakan kepada Pemprov Sumut untuk menjalin kerja sama, salah satunya melalui skema bagi hasil. Ia menjelaskan, sistem tersebut bekerja dengan menempatkan sensor di area pertanian yang akan membaca kebutuhan tanaman secara real time.
“Teknologi ini bekerja berdasarkan algoritma yang membaca kebutuhan akar tanaman akan nutrisi seperti air, dan lain sebagainya. Sensor akan mendeteksi, lalu sistem secara otomatis akan menyalurkan nutrisi sesuai permintaan tanaman,” jelasnya.
Teknologi pertanian presisi ini, kata Widjajanto, memiliki sejumlah keunggulan, antara lain meningkatkan potensi genetik tanaman, memperpendek siklus tanam, serta memungkinkan penerapan protokol penanaman yang lebih rapat dan terukur.
Pemprov Sumut diharapkan dapat menjadi mitra strategis dalam memperluas pemanfaatan teknologi pertanian presisi ini di Indonesia, khususnya dalam mendukung ketahanan pangan dan transformasi pertanian yang ramah lingkungan. (rel)