Pemkab Samosir Jelaskan Alokasi dan Dampak Anggaran Event Internasional Trail of The Kings 2025

oplus_1024

Samosir, Instrumentasi.com— Pemerintah Kabupaten Samosir menegaskan kesiapan dan komitmen dalam menyukseskan event internasional Trail of The Kings 2025 yang akan digelar pada 17–19 Oktober mendatang.

Kegiatan berskala dunia ini mendapat dukungan anggaran sebesar Rp3,5 miliar dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan Rp1 miliar dari Pemerintah Kabupaten Samosir.

Selain itu, terdapat alokasi hosting fee sebesar Rp3 miliar kepada pihak event organizer.

Wakil Bupati Samosir, Ariston Tua Sidauruk, menjelaskan bahwa latar belakang penyelenggaraan Trail of The Kings didasari hasil penelitian yang menunjukkan bahwa Kabupaten Samosir merupakan awal peradaban Batak.

Secara historis dan berdasarkan keberadaan situs-situs budaya, posisi Samosir dinilai tak tertandingi sebagai pusat warisan peradaban tersebut.

Menurutnya, event ini bukan sekadar ajang olahraga lintas alam, tetapi juga sarana edukasi, informasi, dan promosi ekonomi bagi masyarakat lokal.

“Para peserta akan menyusuri bukit-bukit terjal, alam indah, dan hutan di Samosir. Tahun ini diikuti 1.081 peserta dari 28 negara. Ini momentum besar untuk memperkenalkan Samosir ke dunia,” ujar Ariston.

Ia menegaskan, pelaksanaan event ini diharapkan berdampak langsung terhadap perekonomian masyarakat, khususnya sektor UMKM, pariwisata, dan pelaku usaha lokal.

Pemerintah daerah menyediakan tenda-tenda bagi pelaku UMKM agar dapat menjajakan produk mereka selama kegiatan berlangsung.

Hal itu disampaikan Ariston saat konferensi pers di ruang rapat Kantor Bupati Samosir, Rabu (8/10/2025).

Ariston juga menekankan pentingnya peran masyarakat dalam menjaga keamanan, kenyamanan, serta kebersihan lingkungan selama kegiatan.

“Kita harus menyambut tamu-tamu yang datang ke Samosir dengan baik. Jika ada kekurangan, mari kita koreksi bersama,” katanya.

Ia menambahkan, fungsi edukasi dan kebersamaan dalam pembangunan harus dimaksimalkan oleh seluruh elemen masyarakat.

Dari sisi kebijakan anggaran, Kadis Pariwisata Samosir, Tetty Naibaho, menjelaskan bahwa Pemkab Samosir mengalokasikan Rp1 miliar dari total Rp3 miliar APBD untuk kegiatan pendukung.

Anggaran itu mencakup fasilitas, promosi, dukungan logistik, serta hosting fee sebesar Rp3,5 miliar kepada event organizer.

Sehingga, total keseluruhan anggaran yang digunakan mencapai Rp6,5 miliar.

Ditambahkan Tetty, beberapa pihak seperti Bank Sumut dan pengusaha hotel turut berpartisipasi melalui bantuan tenda dan potongan harga bagi peserta.

Selain itu, sebut Tetty, Trail of The Kings merupakan ajang resmi yang berpusat di Prancis dan tahun ini menjadi pertama kali digelar di Indonesia.

Kabupaten Samosir ditetapkan sebagai tuan rumah penyelenggaraan hingga tahun 2027.

“Tahun lalu kita lolos seleksi dan dipercaya menjadi tuan rumah setelah penandatanganan kontrak bersama Gubernur Sumut di Medan pada 18 Juni lalu,” jelasnya.

Sementara itu, Asisten II Setdakab Samosir, Hotraja, menyampaikan bahwa persiapan pelaksanaan sudah mencapai tahap akhir.

Berbagai aspek logistik dan keamanan tengah dimatangkan agar kegiatan berjalan lancar.

Terkait keamanan ternak peliharaan, Hotraja menjelaskan bahwa Pemkab Samosir sudah mulai melakukan sosialisasi kepada masyarakat.

Ia menyebut, Satpol PP telah menyiapkan kerangkeng bagi ternak yang masih berkeliaran di sekitar lokasi event.

“Jika nanti masih ada ternak yang berkeliaran, akan kita amankan,” paparnya.

Dari sisi kemitraan media, Kadis Kominfo Samosir, Immanuel Sitanggang, menyebutkan bahwa Pemkab Samosir menjalin kerja sama dengan jurnalis lokal untuk mendukung publikasi kegiatan.

Ia mengatakan, seluruh jurnalis dapat meliput tanpa perlu ID Card khusus.

Secara makro, Pemkab menilai penyelenggaraan Trail of The Kings akan memberikan dampak signifikan terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Samosir.

Peningkatan aktivitas ekonomi dan perputaran uang diharapkan tumbuh dari sektor wisata dan konsumsi peserta.

Sementara secara mikro, manfaat langsung diharapkan dirasakan masyarakat melalui peningkatan pendapatan usaha, keterlibatan tenaga kerja lokal, serta promosi produk unggulan daerah.

Ariston menutup pernyataannya dengan pesan kepada masyarakat agar bersama-sama menjaga nama baik Samosir.

“Mari kita jadikan event ini kebanggaan bersama. Momentum internasional ini harus membawa manfaat nyata bagi masyarakat dan memperkuat ekonomi lokal,” ujarnya. (**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *