Medan, Instrumentasi.com – Di balik megahnya ruang sidang paripurna DPRD Kota Medan yang dipenuhi suara ketukan palu dan tumpukan berkas rencana pembangunan, hadir satu visi besar yang digaungkan penuh keyakinan oleh Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas: menjadikan Medan sebagai kota bertuah yang inklusif, maju, dan berkelanjutan melalui transformasi menuju Medan Satu Data.
Suasana Gedung DPRD Medan di Jalan Kapten Maulana Lubis tampak lebih dinamis dari biasanya, Selasa (10/6/2025) pagi itu. Rapat paripurna yang dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Medan, Wong Chun Sen, menjadi panggung penyampaian gagasan besar yang tak hanya menyentuh sisi teknokratik, tapi juga menyiratkan semangat perubahan untuk masa depan kota.
Dalam penjelasannya terhadap Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Medan Tahun 2025–2029, Rico Waas menyampaikan bahwa transformasi menuju Medan Satu Data bukan sekadar jargon teknologi. Ia menyebutnya sebagai fondasi perubahan struktural yang menyentuh hampir seluruh aspek pelayanan publik dan pengambilan kebijakan.
“Medan Bertuah bukan sekadar slogan. Itu adalah komitmen untuk menciptakan kota yang penuh berkah, sejahtera, menghargai keberagaman, dan inklusif bagi semua warganya,” ujar Rico dengan suara mantap.
Visi Besar dan Tujuh Misi Kota
Rico menyampaikan bahwa dalam lima tahun ke depan, Pemko Medan akan mengusung visi besar yang terbagi dalam tiga pilar utama: inklusif, maju, dan berkelanjutan.
“Inklusif berarti menghadirkan ruang hidup yang adil dan ramah bagi semua kelompok masyarakat. Maju mengarah pada perkembangan ekonomi, sosial, dan infrastruktur yang berbasis inovasi dan teknologi. Sementara berkelanjutan menekankan keseimbangan pembangunan lintas generasi,” terang Rico.
Sebagai langkah konkret, Pemko Medan telah menetapkan tujuh misi strategis: Berbudaya, Energik, Ramah, Tertib, Unggul, Aman, dan Humanis. Masing-masing misi, kata Rico, memuat tujuan dan sasaran yang terukur untuk meningkatkan kualitas hidup warga Kota Medan.
Lima Tahap Pembangunan Bertahap
Visi besar itu tidak berhenti di atas kertas. Pemerintah Kota Medan telah menyusun skenario pembangunan dalam lima tahap strategis yang akan dijalankan secara bertahap hingga 2030.
Tahap 1 (2026): Memperkuat tata kelola pemerintahan, membangun infrastruktur dasar, dan meningkatkan partisipasi masyarakat.
Tahap 2 (2027): Mendorong ekonomi inklusif melalui UMKM, ekonomi kreatif, serta layanan kesehatan dan pendidikan berbasis teknologi.
Tahap 3 (2028): Meningkatkan daya saing melalui infrastruktur modern dan digitalisasi pelayanan publik.
Tahap 4 (2029): Mewujudkan kota cerdas berbasis data, energi ramah lingkungan, dan keseimbangan pembangunan-ekologi.
Tahap 5 (2030): Menjadi tahun penguatan hasil: terwujudnya Medan Bertuah yang inklusif, maju, dan berkelanjutan berbasis sistem Medan Satu Data.
Menurut Rico, integrasi data dalam satu sistem terpusat ini akan menjadi penopang utama efisiensi birokrasi, transparansi publik, serta akurasi dalam pengambilan keputusan. “Medan Satu Data bukan hanya tentang teknologi, tapi tentang bagaimana data menjadi nyawa kebijakan,” tegasnya.
Langkah Politik dan Konsolidasi Kepemimpinan
Rapat paripurna itu juga memperlihatkan konsolidasi antarlembaga. Hadir dalam kesempatan tersebut Sekretaris Daerah Kota Medan Wiriya Alrahman, para pimpinan perangkat daerah, serta camat se-Kota Medan. Rico Waas sebelumnya juga mengikuti rapat paripurna dengan agenda pandangan umum fraksi terhadap laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2024.
Dengan wajah serius namun penuh keyakinan, Rico menyampaikan harapannya bahwa RPJMD ini bukan sekadar rencana administratif, tapi menjadi arah gerak bersama menuju transformasi kota yang lebih manusiawi dan kompetitif.
“Transformasi ini adalah pekerjaan kolektif. Kita tidak hanya membangun kota, tetapi juga membentuk karakter dan masa depan warganya,” pungkas Rico. (rel)
