Deliserdang, Instrumentasi.com – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berikan pelatihan pelatihan dasar anti korupsi kepada para pejabat di Deli Serdang di gedung Grha Bhineka Perkasa Jaya Lubuk Pakam, Rabu (17/9/2025).
Kegiatan pelatihan yang akan dilaksanakan selama dua hari dari tanggal 17-18 Septeber 2025 tersebut diikuti oleh Kepala OPD di lingkungan Pemkab Deli Serdang termasuk para anggota DPRD Deli Serdang.
Dalam kesempatan tersebut Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sudah memegang data-data soal potensi korupsi yang ada di Kabupaten Deli Serdang.
Hal tersebut dibacakan secara detail dan ditampilkan di layar besar dihadapan para peserta.
Bupati dr Asri Ludin Tambunan dan Ketua DPRD, Zakky Shahri juga sempat ikut membaca data-data yang dituliskan. Dalam kesempatan itu beberapa pejabat bahkan ada yang sempat memfoto data yang tertera.
Sesuai yang tercantum di layar ada 4 poin yang ditulis KPK sebagai potensi korupsi di Kabupaten Deli Serdang.
Untuk yang pertama adalah berkaitan sama Anggaran Dana Desa (ADD). Dirincikan soal ini penyalahgunaan bimtek, proyek fiktif dan penggelapan APBDes.
Pada poin kedua tercantum berkaitan pengadaan barang dan jasa. Rinciannya proyek infrastruktur termasuk proyek rumah susun.
Point ketiga berkaitan sektor agraria dan asset. Untuk ini dirincikan penggelapan tanah negara dan penjualan asset.
Untuk point keempat berkaitan soal anggaran perjalanan dinas. Ini meliputi SPPD fiktif, anggaran olahraga, Dinas Pendidikan serta Badan Pendapatan Daerah (Bapenda).
Data ini dikeluarkan ketika perwakilan KPK, Manoto Togatorop yang menjabat Widyaiswara Ahli Madya menjadi pembicara.
Saat itu banyak hal yang disampaikan oleh Manoto. Ia juga sempat menerangkan bagaiamana perbedaan penyuapan, pemerasan dan gratifikasi.
Cerita bahaya dan dampak dari korupsi juga sempat disampaikan.
Selain memberikan penjelasan secara langsung, para peserta juga sempat disuguhkan tayangan video-video.
Mencontohkan dengan peragaan pun sempat dilakukan. “Mana minuman yang lebih berat satu botol (sambil pegang air mineral) dengan satu galon. Tentu yang lebih berat satu galon. Kalau diangkat satu galon dampak hanya sebentar. Tapi kalau satu botol diangkat terua menerus bisa pegal. Gak bisa beraktivitas. Tubuh lama lama nggak bisa bekerja dengan baik,” kata Manoto.
Ditegaskan korupsi bukan tentang kecil dan besar tapi soal mindset. Jangan dikira melakukan korupsi 200 ribu tidak ada dampaknya.” Kecil jika terus menerus dilakukan bisa berdampak kemana-mana”
Total ada 6 orang yang menjadi narasumber dalam kegiatan ini termasuk Muh Indra Furqon yang menjabat sebagai PLh Deputi Bidang Pendidikan dan Peran serta Masyarakat KPK.
Inspektur Deli Serdang, Edwin Nasution menyebut Pemkab Deli Serdang sangat mendukung kegiatan yang dilaksanakan oleh KPK ini. Namun Ia juga tidak tahu secara pasti mengapa KPK memilih Deli Serdang untuk kegiatan ini.
“Katanya ini adalah program kerja mereka juga. Harapan kita lebih baik lagi lah Deli Serdang dan bisa lebih berintegritas. Untuk kemajuan Deli Serdang juga ini. Kita jugakan nggak mau kayak Kabupaten Kota lain (ada yang ditangkap KPK pejabatnya),” sebut Edwin.
Setelah pejabat Pemkab dan DPRD untuk hari kedua yang menjadi peserta adalah rekanan Pemkab Deli Serdang. Total ada 48 rekanan yang sudah diundang untuk hadir di acara ini.(*)












