Samosir, Instrumentasi.com —
Keluarga korban tenggelam di perairan Danau Toba melaksanakan ritual adat di Desa Cinta Dame, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir, Rabu (11/6/2025). Ritual ini digelar sebagai bagian dari kearifan lokal masyarakat sekitar, dengan harapan korban segera ditemukan dalam kondisi apa pun.
Peristiwa nahas tersebut terjadi di perairan Bokung, tak jauh dari lokasi pelaksanaan ritual. Keluarga korban menaiki kapal kayu menuju Pulo Rondang Bulan, sebuah pulau kecil yang diyakini memiliki nilai spiritual oleh masyarakat setempat.
Prosesi ritual disaksikan sejumlah warga desa dan personel Polres Samosir. Istri korban hadir dalam ritual tersebut bersama ketiga anaknya yang masih terlihat terpukul secara emosional. Puluhan warga juga turut hadir sebagai bentuk solidaritas.
Suasana haru menyelimuti Pulo Rondang Bulan. Tangisan keluarga pecah saat prosesi berlangsung. Anak-anak korban menangis tersedu-sedu sambil memanggil ayah mereka agar kembali.
“Pulanglah, Pak. Kami datang menjemputmu. Tampakkan dirimu, Pak,” lirih salah satu anak korban, yang membuat suasana semakin emosional.
Warga yang hadir berusaha menenangkan istri korban yang tampak sangat terpukul atas musibah ini.
Saat keberangkatan hingga selesainya ritual, angin kencang dan gelombang besar di Danau Toba sempat membuat kapal oleng. Namun, prosesi tetap dilanjutkan demi penghormatan terhadap roh leluhur dan sebagai upaya meminta pertolongan alam, sesuai kepercayaan masyarakat setempat.
Sementara itu, upaya pencarian korban juga terus dilakukan oleh tim Badan SAR Nasional (Basarnas). Dengan menggunakan perahu bermesin, petugas menyisir perairan Bokung sejak pagi hari.
“Semenjak pagi tadi mereka sudah mulai mencari. Tapi sampai sekarang masih belum ada hasil,” ungkap seorang warga setempat.
Warga sekitar juga turut memantau dan memberikan bantuan sebisanya untuk mendukung proses pencarian. Mereka berharap korban segera ditemukan agar keluarga yang ditinggalkan mendapatkan kepastian dan ketenangan.
Pihak berwenang mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak melakukan tindakan yang dapat mengganggu jalannya pencarian. Hingga berita ini diterbitkan, proses pencarian masih terus berlangsung. (PS)Samosir, Instrumentasi.com —
Keluarga korban tenggelam di perairan Danau Toba melaksanakan ritual adat di Desa Cinta Dame, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir, Rabu (11/6/2025). Ritual ini digelar sebagai bagian dari kearifan lokal masyarakat sekitar, dengan harapan korban segera ditemukan dalam kondisi apa pun.
Peristiwa nahas tersebut terjadi di perairan Bokung, tak jauh dari lokasi pelaksanaan ritual. Keluarga korban menaiki kapal kayu menuju Pulo Rondang Bulan, sebuah pulau kecil yang diyakini memiliki nilai spiritual oleh masyarakat setempat.
Prosesi ritual disaksikan sejumlah warga desa dan personel Polres Samosir. Istri korban hadir dalam ritual tersebut bersama ketiga anaknya yang masih terlihat terpukul secara emosional. Puluhan warga juga turut hadir sebagai bentuk solidaritas.
Suasana haru menyelimuti Pulo Rondang Bulan. Tangisan keluarga pecah saat prosesi berlangsung. Anak-anak korban menangis tersedu-sedu sambil memanggil ayah mereka agar kembali.
“Pulanglah, Pak. Kami datang menjemputmu. Tampakkan dirimu, Pak,” lirih salah satu anak korban, yang membuat suasana semakin emosional.
Warga yang hadir berusaha menenangkan istri korban yang tampak sangat terpukul atas musibah ini.
Saat keberangkatan hingga selesainya ritual, angin kencang dan gelombang besar di Danau Toba sempat membuat kapal oleng. Namun, prosesi tetap dilanjutkan demi penghormatan terhadap roh leluhur dan sebagai upaya meminta pertolongan alam, sesuai kepercayaan masyarakat setempat.
Sementara itu, upaya pencarian korban juga terus dilakukan oleh tim Badan SAR Nasional (Basarnas). Dengan menggunakan perahu bermesin, petugas menyisir perairan Bokung sejak pagi hari.
“Semenjak pagi tadi mereka sudah mulai mencari. Tapi sampai sekarang masih belum ada hasil,” ungkap seorang warga setempat.
Warga sekitar juga turut memantau dan memberikan bantuan sebisanya untuk mendukung proses pencarian. Mereka berharap korban segera ditemukan agar keluarga yang ditinggalkan mendapatkan kepastian dan ketenangan.
Pihak berwenang mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak melakukan tindakan yang dapat mengganggu jalannya pencarian. Hingga berita ini diterbitkan, proses pencarian masih terus berlangsung. (PS)