Medan, Instrumentasi.com – GUNTUR (Gerakan Untuk Rakyat) mengadakan diskusi online melalui aplikasi zoom dengan topik “Fenomena Bendera Onepiece yang Marak Menjelang Hari Kemerdekaan”. Diskusi di ikuti oleh puluhan pemuda dan mahasiswa terkhusus di kota Medan, Rabu (6/8/2025).
Diskusi ini lahir dari maraknya fenomena pengibaran bendera onepiece menjelang hari kemerdekaan. Adapun pembicara dalam diskusi ini diantaranya ada Johannes Tamba seorang sarjana antropologi USU, kemudian Attala Darmawan seorang sarjana sejarah USU dan juga penonton setia onepiece. Fikri Mubarok seorang sarjana Sastra USU dan Yoel Sihombing mahasiswa Hukum Usu dan juga ketua DPM USU.
Ditengah diskusi yang berlangsung, pemateri memaparkan bagaimana fenomena ini lahir dan pandangan serta sikap negara seharusnya memandang bahwa ini kritik terhadap pemerintahan yang seharusnya di dengar dengan baik bukan justru melakukan upaya-upaya pembungkaman dan larangan ber-ekspresi.
Johannes Tamba mengatakan simbol bendera one piece hanyalah salah satu dari sekian media. Yang penting itu maknanya. Bendera memang bukan Merah Putih tapi bukan berarti anti Merah Putih. Karena di balik selembar kain bergambar tengkorak, ada suara yang ingin didengar. Ada kekecewaan yang ingin disampaikan. Dan ada bentuk partisipasi politik yang perlu kita pahami.
Kemudian ada Fikri Mubarok menambahkan di tengah absurditas realitas Indonesia hari ini, ketika suara rakyat dibungkam, simbol-simbol perlawanan disalahpahami, dan generasi muda dianggap remeh, kita dihadapkan pada pilihan, tenggelam dalam kepasrahan atau bangkit dengan kesadaran. Sastra, simbol, dan imajinasi bukanlah pelarian, melainkan senjata paling senyap namun tajam dalam menggugat zaman. Maka jangan pasrah. Sebab perubahan besar selalu dimulai dari kesadaran kecil yang ditulis, dibaca, dan dihidupi bersama.
Kita mungkin tak punya kekuasaan, tapi kita punya makna. Dan makna adalah bentuk paling radikal dari keberanian.
Pemateri juga mengajak audiens yang hadir untuk tidak takut berekspresi dan mari bersama berani berekspresi guna perbaikan negeri dan kepentingan rakyat yang harus diperhatikan betul-betul oleh pemerintah.(Diaz)












