Tebing Tinggi, Instrumentasi.com – Wali Kota Tebing Tinggi, H. Iman Irdian Saragih, memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) High Level Meeting (HLM) Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di Ruang Mawar, Lantai III Gedung Balai Kota, Rabu (23/7/2025). Dalam arahannya, Wali Kota menyampaikan lima penekanan strategis untuk mengendalikan inflasi di Kota Tebing Tinggi.
Pertama, Wali Kota menekankan pentingnya konsistensi dalam melaksanakan rapat koordinasi atau analisis dan evaluasi (Anev) pengendalian inflasi daerah sesuai dengan arahan Presiden RI. Kedua, memastikan ketersediaan stok dan pasokan secara rutin, serta melakukan analisis prediksi kenaikan atau penurunan harga bahan pangan pokok.
“Pemantauan harga dan stok penting untuk memastikan kebutuhan tersedia, serta melakukan pengecekan lapangan/pasar,” tegas Wali Kota.
Arahan ketiga adalah perlunya merinci jenis komoditas yang mengalami kenaikan dan penurunan harga per hari dan mingguan. Wali Kota juga meminta menetapkan target penurunan harga komoditas yang berada di atas Harga Eceran Tertinggi (HET). Selain itu, rekonsiliasi data menjadi penting, dengan mengintegrasikan data dari Kementerian Pertanian, Badan Pangan, Bulog, Kementerian Perdagangan, hingga data di daerah.
“Agar data yang direkonsiliasi betul-betul bisa kita intervensi secara tepat,” ujarnya.
Keempat, Wali Kota mendorong pemerintah daerah untuk mengalokasikan anggaran guna mengendalikan inflasi dengan memanfaatkan Belanja Tidak Terduga (BTT). Terakhir, Wali Kota menggarisbawahi pentingnya langkah yang lebih proaktif, konkret, dan cepat dalam pengendalian inflasi daerah yang berbasis data, dengan berkoordinasi bersama Badan Pusat Statistik dan Bank Indonesia setempat, serta memperhatikan hasil Indeks Perkembangan Harga (IPH) mingguan.
“Bapak, ibu yang diundang pada hari ini, mohon agar sungguh-sungguh untuk menjalankan tugas ini. Yang diamanahkan, dipercayakan masyarakat, ini harus benar-benar berjalan dengan baik, mendorong program yang menyentuh kerakyatan,” pesan Wali Kota.
Pada kesempatan yang sama, Deputi Direktur Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara, Abdul Khalim, memaparkan bahwa Indeks Perkembangan Harga (IPH) Kota Tebing Tinggi tercatat sebesar 2,00 persen. Kenaikan ini disebabkan oleh melonjaknya harga pada komoditas beras, daging ayam ras, dan bawang merah. Fenomena ini juga tercermin dari pergerakan harga komoditas pangan strategis lainnya, seperti bawang putih, beras medium, beras premium, cabai rawit hijau, dan daging ayam broiler.
Abdul Khalim juga menyampaikan tiga harapan utama kepada seluruh TPID Kabupaten/Kota se-Sumatera Utara. Pertama, perencanaan pelaksanaan Gerakan Pasar Murah untuk periode minggu III Juli hingga minggu II Agustus 2025, yang mencakup waktu, lokasi, komoditas, dan jumlah.
Kedua, penunjukan Toko Pantau Inflasi dan atau pedagang di pasar utama sebagai mitra Bulog dalam penjualan beras SPHP, dengan disertai surat rekomendasi kepada Bulog serta rencana pengawasan dan pendampingan dalam penjualan beras SPHP.
“Terkahir, peningkatan koordinasi dengan OPD terkait untuk akselerasi penyaluran bantuan pangan (beras) yang dilakukan oleh Bulog,” pungkas Abdul Khalim.
Rapat koordinasi dilanjutkan dengan pemaparan dan penyampaian laporan perkembangan dari masing-masing OPD/instansi terkait, dan diakhiri dengan sesi foto bersama.
Hadir dalam rakor tersebut, antara lain Kanit Tipiter Sat Reskim Polres Tebing Tinggi Iptu. Fernando Sitepu, Serma Sugeng mewakili Danramil 13/TT, Kepala BPS Azantaro, perwakilan Gudang Bulog Paya Pasir Anwar Daniel, Kepala OPD terkait atau yang mewakili, Kabag Perekonomian dan SDA Safaruddin, Kabag Pemerintahan Ramadhan Barqah Pulungan, Kabag Prokopim Faisal Ahmad, tamu undangan, dan tim peliputan Diskominfo.(juhairdin sinaga)